Sebuah Saran

Beda Kultur tetap Akur

time-icon
2 Menit waktu membaca

Topik: Beda Suku,Pacaran,Sudah Serius,Baru Pendekatan,Berpisah

Pernikahan antar suku sudah menjadi hal yang wajar, terutama pada dewasa muda di perkotaan. Meski hubungan beda suku ini membawa tantangan tersendiri, akan tetapi perbedaan suku tidak menentukan perbedaan kepuasan pernikahan. Tantangan seperti perbedaan gaya komunikasi, nilai budaya hingga stereotype mengenai etnis pasangan, dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti dengan mempelajari komunikasi asertif, saling memahami dan menerima budaya masing-masing, serta berfokus pada kesamaan yang dimiliki. Hal yang tidak kalah penting adalah mengkomunikasikan keputusan terkait relasi pada keluarga, untuk mendapatkan restu mereka.

Strategi Maya dan Damar bisa dicontoh. Mereka menyatukan suara sebelum bicara ke keluarga masing-masing, sebagai bentuk menghargai budaya dan kebutuhan dari kedua belah pihak keluarga. Namun, mereka juga berani punya suara sendiri. Akhirnya, keluarga dapat melihat keseriusan dan kegigihan cinta mereka, sehingga memberi restu dan dukungan. Konsistensi mereka untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga masing-masing semakin membuktikan pada kedua keluarga bahwa mereka saling membawa pengaruh baik dan tetap ingat dengan ‘akar’ masing-masing. Perjuangan Maya dan Damar mengingatkan bahwa beda kultur, bisa tetap akur dan bertumbuh bersama.

Source: Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., - Psikolog Klinis dan Peneliti Relasi Interpersonal

Kamu mungkin suka ini

Tahukah Kamu

3 dari 5 anak muda percaya mereka bebas untuk mencintai seseorang, apapun latar belakangnya.